Metode eksplorasi minyak bumiMetode eksplorasi minyak bumi yang telah dimanfaatkan di Indonesia ada empat (4), yaitu Metode Geologi, Metode Geokimia, Metode Produksi, dan Metode Aliran Panas.
1. METODE GEOLOGI
Metode geologi digunakan untuk mempelajari struktur batuan, sejarah geologi dan pemetaan geologi. Pada metode ini dilakukan survei seismik, dengan tujuan guna mengetahui lapisan batuan, kandungan permukaan paling bawah, dan stratigafinya (lapisan tanah). Peralatan yang dipergunakan adalah teknologi transmisi gelombang elektro magnetik yang dipancarkan ke bawah permukaan yang kemudian gelombang tersebut dipantulkan ke atas. Dari hasil pemanfaatan teknologi transmisi gelombang elektro magnetik tersebut dapat diketahui kerapatan batuan, koefisien refleksi, interferensi, alur geometris, absorbsi dan atenuasi. Hasil yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis untuk kandungan minyak buminya, akan tetapi dari hasil analisis belum tentu semua area penyidikan mengandung minyak bumi. Area yangmengandung minyak bumi diberi tandagaris batas penyebaran hidro karbon. Selanjutnya area yang termasuk dalam
batas penyebaran hidro karbon inidianalisis lebih lanjut dengan cara mengambil contoh (injeksi fluida) guna menentukan volume reservoir, porositas batuan serta saluran air. Dengan metode geologi ini akan diperoleh tiga (3) kategori cadangan yaitu cadangan proven, probable dan possible.
2.METODE GEOKIMIA
Metode geokimia dipergunakan untuk menentukan temperatur reservoir yang berfungsi untuk mengetahui perubahan fasa dari cair menjadi uap. Pada metode ini, larutan polymer diinjeksikan kedalam lapisan batuan guna menentukan kadar garam, sifat absorbsi, reduksi dan permeabilitas serta perubahan fasa yang terjadi dalam reservoir. Selain itu dengan adanya injeksi dari larutan ini yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan permeabilitas batuan akan dapat memperluas daerah penyidikan ke arah horizontal dan vertikal serta memperlebar pori-pori sehingga dapat meningkatkan faktor perolehan minyak.
3.METODE PRODUKSI
Metode produksi ini dilakukan untuk dapat mengangkat fluida minyak ke permukaan reservoir. Agar fluida minyak dapat dengan mudah di angkat ke permukaan reservoir diperlukan adanya beberapa parameter seperti tekanan reservoir yang relatif besar, laju alir fluida yang relatif cepat serta tekanan pompa yang relatif tinggi sehingga dapat mengangkat cairan dari dasar sumur minyak ke permukaan.
4.METODE ALIRAN PANAS (FLASH)
Metode aliran panas ini diperlukan untuk menentukan gradien temperatur pada reservoir dengan tujuan agar tekanan sumur dapat stabil. Prosesyang terjadi pada metode ini adalah proses yang berhubungan dengan fasa,
seperti sifat-sifat fasa dan perubahan fasa akibat dari perubahan tekanan. Perubahan sifat fasa perlu diketahui agar dapat menentukan rasio gas terhadap liquid pada saat mencapai titik embun sehingga jumlah mol dari komposisi fluida dalam reservoir dapat diperkirakan.
http://www.reuni.org/eksplorasi-minyak-2/
Sabtu, 16 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar