Badai musim dingin dan spekulasi pasar, mendongkrak kembali harga minyak.
Harga bensin hari ini di AS yang mencapai 2,71$ per galon, adalah sekitar160% lebih mahal daripada bulan yang sama tahun lalu. Walaupun tanda2 perbaikan ekonomi dan lapangan kerja, namun para konsumen berhadapan dengan naiknya pengeluaran untuk energi.
Belum bisa diperkirakan, berapa besar kenaikan harga bahan bakar yang bisa dipikul oleh kondisi ekonomi AS yang tingkat penganggurannya mencapai 10%.
Keseluruhan warga AS saat ini membelanjakan 1 miliar USD perharinya untuk mendapatkan bensin, dengan rata-rata kenaikan harga 0,9 – 1 USD per galon dibanding bulan Januari tahun lalu.
Dalam sebulan terakhir harga minyak mentah naik 20% dan kemarin memuncak diatas harga tertinggi tahun lalu. Harga bensin di beberapa kota pantai di AS mencapai 3$ per galon, dan para ahli energi memperkirakan bahwa harga ini akan diikuti kota2 lainnya, seiring dengan para penyuling minyak bumi yang mengurangi produksinya karena banyak industri yang mulai beralih ke bentuk2 energi ramah lingkungan.
Kelangkaan pasokan bensin di beberapa kota di AS tidak berhubungan dengan permintaan yang meningkat, akan tetapi lebih dikarenakan para penyuling minyak bumi yang hanya memproduksi sekitar 79,9% dari kemampuan produksi mereka.
Valero energy, sebuah perusahaan independen penyuling minyak bumi terbesar, melaporkan kerugian perusahaan dalam 1 tahun kegiatan operasi bisnis mereka. dan besar kemungkinan untuk triwulan keempat tahun 2009 lalu juga akan mengalami kerugian lagi.
Perusahaan penyuling minyak ini terpaksa harus membeli minyak mentah pada harga cukup tinggi, sedangkan permintaan pasar akan bensin yang mereka hasilkan rendah sekali, sehingga mereka tidak mungkin memangkas biaya produksi. Badai musim dingin juga menutupi lalu lintas, sehingga kendaraan tidak mampu lewat. Hal itu juga mempengaruhi permintaan bensin di pasar.
Administratur Informasi Energi melaporkan bahwa minggu lalu sebanyak 153 miliar kubik kaki gas diambil dari persediaan, tetapi persediaan masih sangat mencukupi.
Harga minyak yang tiba-tiba melonjak ini juga disebabkan karena melemahnya dolar AS, sehingga memicu spekulan untuk membeli kontrak berjangka minyak. Harga minyak hari terkoreksi ke 82,75 USD per barel di Pasar New York Mercantile Exchange, ketika US dolar kembali naik.
Di perdagangan komoditas, Minyak di pasar Nymex untuk kontrak Februari, minyak pemanas jatuh 1,7 sen ke 2,1858 USD segalon dan bensin jatuh lebih dari satu sen ke 2,1334 USD segalon. Kontrak berjangka gas bumi jatuh 22,5% ke 5,784 USD per 1000 kubik kaki.Natural gas futures fell 22.5 cents to $5.784 per 1,000 cubic feet.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar